Blogger news

Jumat, 01 Februari 2013

ETIKA, ETIKET DAN KODE ETIK

ETIKA
Secara etimologis istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos yang artinya adat istiadat atau kebiasaan, salah satu cabang filsafat yang dibatasi dengan dasar nilai moral menyangkut apa yang diperbolehkan atau tidak, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas pada perilaku manusia . Dalam hal ini, etika berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan hidup yang bagi diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi

Dalam kenyataan kehidupan sosial semua masyarakat mempunyai aturan moral yang membolehkan atau melarang perbuatan tertentu. Tata kelakuan itu harus diikuti oleh anggota masyarakat dan akan menimbulkan hukuman bagi pelanggarnya. Namun bisa sebaiknya yang terjadi apabila perilaku yang dilaksanakan dianggap ideal maka akan mendapat imbalan (reward) yang sesuai. Dengan demikian maka fungsi etika adalah untuk membina kehidupan yang baik berdasarkan nilai-nilai moral tertentu. Kehidupan manusia bersifat multi dimensi meliputi berbagai bidang sosial, ekonomi, politik, kebudayaan yang semuanya memerlukan etika termasuk di dalamnya kehidupan birokrasi.

Etika sering dipahami sebagai ajaran tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia, sehingga etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah yang harus dipatuhi karena tindakan tersebut baik dan benar, dan larangan yang harus dihindari atau tidak dilakukan karena tindakan tersebut salah.

Secara teori (K. Bertens) pengertian etika meliputi pengertian etika sebagai sistem nilai dan pengertian etika sebagai filsafat moral. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1997), etika diartikan sebagai sistem nilai, filsafat moral, dan sebagai kode etik. Adapun pemahaman tentang pengertian etika, sebagai sistem nilai, filsafat moral,
dan sebagai kode etik adalah sebagai berikut:

1. Etika sebagai sistem nilai
Dalam pengertian etika sebagai sistem nilai, etika berkaitan dengan kebiasaan yang baik, tata cara hidup yang baik, baik bagi dirinya sendiri, bagi orang lain, masyarakat, organisasi, dan lain-lain. Etika sebagai sistem nilai dipahami sebagai pedoman, petunjuk, arah bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia. Etika sebagai sistem nilai berisi nilai-nilai sebagai pedoman, petunjuk, perilaku yang baik, yaitu bagaimana berperilaku baik sebagai manusia. Etika sebagai sistem nilai berisi perintah yang harus dipatuhi karena tindakan tersebut baik dan benar dan larangan yang tidak boleh dilanggar karena tindakan tersebut akibatnya tidak baik atau merugikan.

2. Etika sebagai filsafat moral
Etika sebagai filsafat moral, sebagai salah satu cabang ilmu filsafat, yang mempelajari dan membahas tentang nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya. Etika sebagai filsafat moral mempunyai pengertian yang lebih luas dari pengertian etika sebagai sistem nilai, karena pengertian etika sebagai filsafat moral adalah ilmu yang membahas dan mengkaji persoalan benar atau salah secara moral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasi konkrit yang dilematis yaitu situasi yang sulit dimana kita harus memilih antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menguntungkan. Dalam situasi yang dilematis ini, kita hanya dapat memilih salah satu nilai saja yang kita anggap paling baik, dan paling benar.
Etika sebagai filsafat moral merupakan refleksi kritis untuk memungkinkan kita menentukan pilihan, untuk menentukan sikap, dan untuk bertindak benar sebagai manusia dalam situasi konkrit, dilematis dan kritis. Untuk bertindak etis pada situasi tersebut tidak ditentukan oleh norma dan nilai moral saja, tetapi juga diperlukan suatu evaluasi kritis terhadap semua situasi yang terkait, sehingga etika sebagai filsafat moral bersifat situasional.

3. Etika sebagai kode etik
Pada hakekatnya kode etik diartikan sebagai nilai-nilai/norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997). Menurut Dr. A. Sonny Keraf (2002), kode etik adalah seperangkat aturan moral dalam sebuah organisasi mengenai bagaimana semua anggota organisasi harus bersikap dan berperilaku, dimana kode etik sebagai pedoman bersikap dan berperilaku (code of conduct).Menurut, kode etik diartikan sebagai nilai-nilai, norma-norma, atau kaedah-kaedah untuk mengatur perilaku moral dari suatu profesi melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang harus ditaati setiap anggota organisasi.

ETIKET
Etiket adalah sesuatu yang seringkali atau secara serta merta dihubung-hubungkan dengan etika. Padahal, etika dengan etiket memiliki pengertian dan hakikat yang sama sekali berbeda. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi kita untuk memahami pengertian etiket sehingga kita dapat menyusun secara tepat akan relasinya dengan etika. Relasi yang dimaksud di sini meliputi persamaan maupun perbedaannya.

Etiket berasal dari kata Perancis etiquette. Etiket adalah perilaku yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat pribadi seperti gaya makan, gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya berjalan, gaya duduk, dan gaya tidur. Namun, karena etiket seseorang menghubungkannya dengan pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.

Etiket menyangkut cara suatu perbuatan, kebisaaan, adat-istiadat, atau cara-cara tertentu yang dianut oleh sekelompok masyarakat dalam melakukan sesuatu. Contohnya sebuah etiket adalah memberi dengan tangan kanan. Sedangkan etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dikatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ – hal yang prinsip dan universal adalah ‘memberi’ yang merupakan norma tentang perbuatan itu sendiri. Berbeda dengan etiket dalam memberi, dalam etika mencuri merupakan sesuatu yang tidak etis, tidak perduli pakai tangan kanan atau tangan kiri.

KODE ETIK
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981 mengemukakan empat asas etis, yaitu : (1). Menghargai harkat dan martabat (2). Peduli dan bertanggung jawab (3). Integritas dalam hubungan (4). Tanggung jawab terhadap masyarakat.

Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.

Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.

PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET DENGAN KODE ETIK
Berbeda dengan kedudukan etiket yang rendah jika dibandingkan dengan etika, tidak demikian dengan kode etik. Kode etik adalah suatu istilah atau konsep yang juga perlu dipelajari dalam studi etika. Keberadan ‘kode etik’ dapat diposisikan di antara etika dan etiket. Kode etik merupakan suatu ‘konsensus yang disepakati bersama dan bersifat mengikat para anggota atau komponen suatu kelompok tertentu, namun tidak mengikat pihak lainnya. Itulah sebabnya kode etik bersifat institusional-terbatas.

PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET
  1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Contoh : jika menyerahkan sesuatu pada atasan harus menggunakan tangan kanan. Dianggap melanggar etiket apabila menyerahkan dengan tangan kiri. Tetapi etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma kepada perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan ya atau tidak. Contoh : mengambil barang milik orang lain tidak pernah diperbolehkan. “jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Orang mencuri dengan tangan kanan atau kiri, hal tersebut tidak menjadi relevan.
  2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Contoh : dianggap melanggar etiket cara makan apabila ada saksi atau orang. Etika selalu berlaku, juga kalau tidak ada saksi mata. Contoh : larangan untuk tidak mencuri selalu berlaku ada atau tidak ada nya orang yang hadir/saksi mata.
  3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contoh : makan dengan tangan. Etika jauh lebih absolute. Contoh : “jangan membunuh” “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar atau diberi dispensasi.
  4. Jika berbicara tentang etiket, hanya memandang manusia dari lahiriahnya saja. Contoh : penipu dapat dengan mudah meyakinkan orang lain karena penampilan luar mereka yang baik. Etika menyangkut manusia dari segi dalam: batiniah. Contoh : orang yang membunuh, jelas-jelas memiliki kepribadian yang buruk.

PERSAMAAN ETIKA DAN ETIKET 
  1. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah ini hanya kita pakai mengenai manusia. Hewan tidak mengenal etika maupun etiket.
  2. Baik etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normative, artinya member norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

PERSAMAAN ETIKA DAN KODE ETIK
Persamaannya adalah pada tujuaannya dimana keduanya berusaha agar seluruh masyarakat bertanggung jawab akan apa saja yang dilakukannya. Coba bayangkan jika di masyarakat tidak ada etika dan kode etik, tentunya masyarakat tidak akan memiliki pegangan untuk bermasyarakat dan cenderung tidak bertanggung jawab dalam bertindak. Dapat disimpulkan bahwa etika dan kode etik sangat memiliki peranan penting dalam menjaga keteraturan sosial (social order) disamping hukum dan norma.

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar