KALIMAT EFEKTIF
I.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki
sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca,
kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi
penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang
diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif
mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai
pada sasaran yang tepat.
Kalimat
Efektif adalah kalimat yang mengungkapakan pikiran atau
gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang
lain.
II.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif dan Contohnya
1.Kesepadanan
Suatu kalimat efektif
harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P),objek (O),
keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan
dalampemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Eva
pergi ke kampus.
(S) (P) (KT)
2. Kecermatan
Kcermatan adalah dalam
pemilihan dan penggunaan kata dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa
yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
3.Kehematan
Kehematan adalah adanya
hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu.
Sebuah kalimat dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya
dikatakan tidak hemat kerena jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah
seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan
kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa
dicapai dengan beberapa kata saja. Oleh karena itu, kata-kata yang tidak perlu
bisa dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata hal-hal berikut perlu
diperhatikan.Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan
maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk
dapat melakukan penghematan, yaitu:
a.
Menghilangkan pengulangan subjek.
b.
Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c.
Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d.
Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena
tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia
sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia
sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
4.Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa
ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuaidengan ejaan
yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan
yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk
mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk
menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Kesatuan kalimat bisa
dibentuk jika ada keselarasan antara subjek - predikat, predikat – objek, dan
predikat – keterangan. Dalam penulisan tampak kalimat-kalimat yang panjang
tidak mempunyai S dan P. Ada pula kalimat yang secara gramatikal mempunyai
subjek yang diantarkan oleh partikel.hal seperti ini hendaknya dihindarkan oleh
pemakai kalimat agar kesatuan gagasan yang hendak disampaikan dapat ditangkap
dengan baik oleh pembaca atau pendengar. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu
tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
b. Kalimat yang padu
mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat
yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu
tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat
kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Kita
harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita
harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan.
(efektif)
Makalah
ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah
ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
6.Keparalelan atau Kesajajaran
Keparalelan
atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan
dalamkalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan
verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat
berikutnya harusmenggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak
menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak
menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak
dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga
sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga
sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
7.Ketegasan
Ketegasan atau
penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari
kalimat.Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara,
yaitu:
a. Meletakkan kata yang
ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan
kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada
kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
(ketegasan)
Presiden
mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan
yang ada pada dirinya.
Harapan
presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
b. Membuat urutan kata
yang bertahap.
Contoh:
Bukan
seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan
seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan
pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu
menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan
pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi
pintar.
e. Mempergunakan
partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
Dapatkah mereka
mengerti maksud perkataanku? Dialah yang harus bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas ini.
SUMBER: