Istilah telematika
pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam
bukunya L'informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari
kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata
telekomunikasi dan informatika. Pengertian Telematika sendiri lebih mengacu
kepada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem
telekomunikasi. Yang termasuk telematika ini adalah layanan dial up ke Internet
maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk
mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang
sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi
tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan
telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor,
sosial, ekonomi dan budaya. Penggunaan Telematika sudah sangat banyak di
berbagai bidang. Mulai dari sistem pemerintahan, pendidikan, perdagangan, dan
lain-lain. Contoh nyata dari bentuk penerapan telematika diantaranya adalah:
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi
pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang
mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).
TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi
dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi
telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki beberapa target. Salah satu
targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk
situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya
melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara
transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari
mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi,
tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur
pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat
provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah http://www.jakarta.go.id/v2/index.php
Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau
instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua
proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang
iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer
uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi
perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak
(soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki
istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online,
baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut
terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM
(Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri).
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning,
merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media
elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning
merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) e-learning sebagai sembarang
pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Peranan website kampus atau sekolah termasuk cukup
sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan
non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah
mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh
siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah
Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan
pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai
Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan
modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia
internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain
ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang
memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat
berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position
System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini
4G, kompas digital, sistem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara,
serta teleconference.
SUMBER :
mantap banget itu gan infonya
BalasHapushttp://goo.gl/r0mEJb