Metode
ilmiah merupakan suatu proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan dan membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan suatu fenomena alam.
I. Langkah
– Langkah Metode Ilmiah
1. Observasi Awal
Setelah topik yang
akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan
proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi
segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman,
berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
a. Gunakan semua referensi: buku,
jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
b. Kumpulkan informasi dari ahli:
instruktur, peneliti, insinyur, dll.
c. Lakukan eksplorasi lain yang
berhubungan dengan topik.
2. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan
merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan
dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
3. Merumuskan atau Menyatakan
Hipotesis
Hipotesis adalah
jawaban sementara atau dugaan terhadap masalah yang akan diteliti. Walaupun
bersifat dugaan hipotesis harus rasional. Hipotesis bisa didapatkan dengan melakukan uji coba.
4. Melakukan Eksperimen
Eksperimen
dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis
variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen:
a.Varibel bebas merupakan
variabel yang dapat diubah secara bebas.
b.Variabel terikat adalah
variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas.
c. Variabel kontrol adalah
variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
5. Menyimpulkan Hasil Eksperimen
Kesimpulan
proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana
hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil
eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat
dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk
penelitian lebih lanjut.
II.
Teori dan hukum
Ilmuwan
lain mungkin tidak hanya mengulangi percobaan tetapi mungkin melakukan
percobaan tambahan untuk menantang temuan. Jika hipotesis diuji dan
dikonfirmasi cukup sering, komunitas ilmiah menyebut hipotesis tersebut teori.
Kemudian berbagai eksperimen tambahan menguji teori menggunakan metode
eksperimental yang ketat. Tantangan berulang terhadap teori disajikan. Jika
hasil terus mendukung teori, teori memperoleh status ilmiah hukum. Sebuah hukum
ilmiah adalah fakta seragam atau konstan di alam.
Sebuah
kritik sering diajukan dalam metode ilmiah hal ini disebabkan karena ia tidak
dapat menampung apa saja yang belum terbukti. Argumen kemudian menunjukkan
bahwa banyak hal yang dianggap mustahil di masa lalu kini menjadi realitas
sehari-hari. Kritik ini didasarkan pada salah tafsir dari metode ilmiah. Ketika
hipotesis melewati tes itu diadopsi sebagai teori benar menjelaskan berbagai
fenomena dapat setiap saat dipalsukan oleh bukti eksperimental baru. Ketika
menjelajahi satu set baru atau fenomena ilmuwan menggunakan teori-teori yang
ada namun, karena ini merupakan daerah baru penyelidikan, selalu diingat bahwa
teori lama mungkin gagal untuk menjelaskan percobaan baru dan pengamatan. Dalam
hal ini hipotesis baru yang dirancang dan diuji sampai teori baru muncul.
Daftar Pustaka:
0 komentar:
Posting Komentar