Blogger news

Sabtu, 07 Juni 2014

RINGKASAN NOVEL




Judul : “Perfume The Story of a Murderer”
Penulis : Patrick Süskind
Penerjemah : Bima Sudiarto
Penerbit : Dastan Books, Jakarta
Tebal : 428 halaman

          Menurut saya, teori yang tepat  digunakan dalam alur cerita ini adalah teori psikoanalysis dari Sigmund Preud (1856-1939) beliau menjelaskan bahwa sifat manusia dibagi 3 macam yaitu:  Ide, Ego dan Super Ego.

Ide adalah sifat manusia membutuhkan satisfaction (kepuasan) dengan segera tanpa memperhatikan lingkungan realitas secara ojektif, yang oleh Preud disebutnya sebagai prinsip kenikmatan (Pleasure Principle). Ego adalah sadar akan realitas, ego menyesuaikan dengan realita. Super Ego adalah berkembang pada permulaan masa anak sewaktu peraturan-peraturan diberikan oleh orang tua, dengan menggunakan hadiah dan hukuman. Perilaku yang salah ( yang memperoleh hukuman) menjadi bagian dari konsekuensi anak, yang merupakan bagian dari super ego.

Menurut saya, dalam buku Perfume ini tokoh utama yang diperankan oleh Jean-Baptiste Grenouille termasuk dalam teori psikoanalysis dari Sigmund Preud dapat dikategorikan dalam teori yang pertama yaitu teori ide. Seperti hal yang diceritakan dalam bukunya, Grenouille itu menginginkan kepuasan dengan melakukan cara apapun dalam membuat perfume yang dia inginkan hingga membunuh 25 gadis perawan.

Seorang anak yatim piatu yang terlahir di jalanan kumuh kota Paris. Dia tidak mahir berbicara sehingga semua orang menjauhinya. Tapi dia dianugerahi indera penciuman yang luar biasa. Sayangnya, dia dijual ke sebuah pabrik penyamakan kulit yang bau, sehingga dia sangat tersiksa dengan aroma yang harus dihirupnya setiap hari itu.

Ketika sedang mengantarkan pesanan kulit ke kota, Grenouille mengenal cairan wangi bernama parfum, racikan seorang ahli parfum terkenal di Paris bernama Giuseppe Baldini (diperankan oleh Dustin Hoffman). Dia sangat menyukai wangi parfum itu dan berusaha keras untuk menemukan materi apa saja yang telah membuatnya begitu wangi.

Ketika sedang sibuk mencari-cari aroma yang mungkin saja berada diantara campuran parfum itu, tiba-tiba saja ia mencium sebuah aroma yang sangat wangi yang belum pernah diciumnya sebelumnya. Ternyata aroma wangi yang diciumnya itu berasal dari seorang gadis penjual buah yang sedang berjalan beberapa meter di depannya. Gadis itu miskin jadi tidak mungkin mengenakan parfum. Jadi aroma wangi yang diciumnya itu sudah pasti berasal dari aroma alami tubuhnya.

Ketika itulah Grenouille menemukan aroma yang paling wangi diantara semua campuran parfum biasa. Aroma gadis muda yang cantik. Saking terobsesinya dengan aroma wangi ini, Grenouille mulai membunuhi satu-persatu gadis cantik di kota itu. Dia membuat suatu ramuan dari lemak hewan, yang bisa menyimpan aroma tubuh gadis itu. Hanya saja, caranya memang aneh. Dia harus mengoleskan lemak itu ke sekujur tubuh si gadis, lalu mengeruk kembali lemaknya dari kulitnya dengan menggunakan sebuah pisau. Tapi tentu saja, semua gadis yang dimintanya menjadi sukarelawan akan ketakutan dan menolak. Akhirnya dia membunuhnya.

Tidak memiliki bau badan namun punya indera penciuman yang sangat tajam, Grenouille menjelma tokoh genius dalam seni meramu aroma. Setelah mencium aroma seorang perawan cantik, ia terobsesi membuat parfum terbaik beraroma perawan. Tanpa emosi Grenouille membunuh 25 gadis perawan untuk diambil aromanya. Tubuh mereka layu seolah terisap tanpa sisa. Pakaian beserta rambut dan kulit kepala hilang. Pembunuhan berantai yang rapi, terencana dan misterius. Dua puluh empat perawan sudah ia bunuh, tinggal perawan berambut pirang Laure yang harus ia tunggu sampai berumur 16 tahun. Tapi gadis itu dijaga ketat oleh sang ayah.

0 komentar:

Posting Komentar